Bagi kamu yang punya hobi berkebun, maka harus paham mengenai media tanam dan berbagai jenisnya. Sarana yang disebut juga dengan metan ini merupakan unsur penting ketika akan menanam berbagai tumbuhan, termasuk tanaman hias.
Mengapa ada banyak jenisnya? Sebab setiap tumbuhan memiliki karakter dan kebutuhan yang berbeda sehingga kamu harus menyesuaikannya. Dengan menyesuaikan kebutuhannya, tanaman akan tumbuh subur dan lebih berkualitas.
Media tanam dan wadah tanam juga berbeda, tapi ternyata masih banyak yang salah mengerti. Seperti namanya, wadah adalah benda untuk mewadahi media. Contohnya adalah pot, planter bag, atau polibag.
Sementara itu metan adalah sarana, tapi tidak selalu menggunakan tanah. Secara umum, jenisnya terbagi menjadi dua yaitu organik dan anorganik. Jika organik menggunakan organisme hidup sebagai komponen, anorganik menggunakan sedimen alam dan sintetik.
Berikut Pengertian dari Media Tanam
Media untuk tanam memiliki fungsi sebagai tempat akar tanaman akan tumbuh serta menjadi pondasi sehingga bisa berdiri kokoh. Media untuk tanam sendiri harus memenuhi beberapa hal, termasuk bebas dari berbagai pantogen seperti hama penyakit maupun gulma.
Umumnya untuk mengetahui adanya pantogen cukup sulit jika pada fase istirahat dan baru muncul pada kondisi tertentu. Sedangkan jamur bisa terlihat dari adanya benang-benang berwarna putih di dalam metan.
Agar kondisi dari media tanam lebih maksimal, maka sebaiknya menggunakan kombinasi dari komponen yang sudah sesuai dengan jenis tanamannya. Apalagi setiap bahan atau komponen akan memberikan pengaruh berbeda-beda.
Selain itu, juga penting untuk memastikan kelembaban yang dipengaruhi oleh porositas dari metan. Artinya adalah ruang kosong yang akan ditempati atau dilalui air maupun udara dengan ukuran kecil, sedang, hingga besar.
Ukuran besar adalah pori makro yang memiliki fungsi sebagai bertukarnya udara dan mengeluarkan air yang tidak terikat oleh tanah. Sedang ukuran kecil adalah pori mikro yang berguna untuk mengikat dan menahan air.
Media tanam harus menjadi porositas yang seimbang agar udara bisa terus berputar sementara air dapat tertahan selama beberapa waktu. Dengan begitu tanaman dapat menggunakannya sesuai dengan kebutuhan.
Cara mengetahui kadar dari porositas metan juga tidak sulit, cukup dengan melubangi bagian bawa wadah dan menyiramnya. Jika air cepat mengalir, artinya pori makro memiliki kadar lebih banyak. Sementara jika air menggenang lama berarti pori mikro lebih banyak.
Berikut Rekomendasi Media Tanam Hidroponik
Hidroponik merupakan salah satu metode media untuk tanpa mengggunakan tanah, namun sarana dengan kandungan tinggi dan air sebagai komponen utama. Banyak orang yang menggemari metode ini karena tidak membutuhkan lahan besar dan memiliki beberapa jenis seperti berikut.
Rockwool
Jenis media tanam pertama adalah rockwool yang cukup populer karena mudah dalam penggunaannya. Rockwool seperti basalt, tapi tidak keras. Kelebihannya adalah bisa menyerap air dan mengalirinya dengan baik, jadi tanaman kamu tidak akan busuk.
Hydroton
Selanjutnya adalah hydroton atau pelet tanah liat. Seperti namanya, sarana menggunakan tanah liat dengan pH netral. Dengan begitu, kamu bisa menanaminya dengan berbagai jenis tumbuhan berbeda.
Perlite
Perlite terbentuk melalui proses hidrasi bati obsidian. Kandungan karbon di dalamnya sangat tinggi karena berasal dari batu-batuan yang alami. Selain itu, kandungan oksigennya juga tinggi sehingga membuat tanaman lebih subur.Â
Serat Kayu
Kamu juga bisa menggunakan serat kayu yang sudah tidak terpakai sebagai media tanam sehingga tidak terbuang dengan percuma. Serat kayu memang sangat cocok kamu gunakan karena penyerapan air tinggi sehingga tumbuhan tidak mudah busuk.
Sabut Kelapa
Selanjutnya adalah menggunakan sabut kelapa yang memiliki kandungan hormon tinggi juga bisa memberikan stimulasi agar tanaman tumbuh subur. Apalagi sabut kelapa sangat mudah kamu dapatkan dan tidak membutuhkan biaya yang besar.
Oasis Cube
Terakhir adalah oasis cube yang dapat menjadi sarana menanam ketika masih berbentuk kecambah. Bentuknya hampir sama seperti rockwool, tapi warnanya hijau dan teksturnya lebih basah dan lembab.
Berikut Beberapa Media Tanam Organik
Selanjutnya adalah media untuk tanam organik yang juga banyak digunakan karena lebih mudah dilakukan dan tidak butuh lahi komponen tambahan karena sudah memiliki nutrisi tinggi. Beberapa jenis media organik paling banyak digunakan adalah seperti berikut.
Kompos
Kompos menjadi merupakan media organik yang berasal dari limbah-limbah dengan proses fermentasi. Cukup banyak yang menggunakannya karena bisa membuat berbagai jenis tanaman lebih subur karena kandungan nitrogen yang tinggi.
Arang
Arang dapat menyimpan air dengan baik, juga mudah dalam penggunaannya karena hanya perlu memotong-motongnya saja sebelum masuk dalam pot. Meski begitu, menggunakan arang harus tetap menambah unsur hara yang banyak agar tanaman mendapat cukup gizi.
Lumut
Media tanam menggunakan lumut atau moss juga bagus untuk tanaman kamu, tapi bukan lumut biasa karena harus berasal dari tanaman paku. Di dalamnya terdapat banyak rongga sehingga akar tanaman dapat tumbuh baik dan subur.
Batang Pakis
Selanjutnya adalah menggunakan batang pakis yang cukup populer bagi pecinta tanaman. Pakis yang digunakan harus batang hitam dan biasa dijual berbentuk persegi. Biasanya penggunaanya untuk menanam anggrek.
Sekam Padi
Sekam padi bisa menjadi salah satu media tanam untuk menanam tumbuhan kamu, namun tidak banyak diminati karena sulit untuk didapatkan dan jarang ditemukan. Padahal sekam padi yang dibakar sangat steril dan tidak ada kandungan bakteri sehingga tanaman tidak rusak.
Sekam padi juga memiliki kandungan karbon sangat banyak, jadi baik untuk pertumbuhan dari tanaman. meskipun sulit dicari, tapi bisa membuat tanaman tumbuh subur.
Pupuk Kandang
Pupuk kandang menjadi media tanam yang mungkin sudah tidak asing lagi kamu dengar dengan kandungan unsur hara sangat tinggi sehingga tanaman akan tumbuh subur. Media tanam ini juga bisa kamu buat sendiri tanpa perlu tambahan lainnya.
Meski begitu, kamu harus memperhatikan pupuk kandang sudah benar-benar matang juga siap digunakan. Mengapa begitu? Sebab jika kurang matang bisa berkemungkinan muncul bakteri sehingga tanaman bisa rusak.
Humus
Terakhir adalah humus yang merupakan metan alami dan bisa kamu temukan dengan mudah, artinya adalah tanah gembur dengan warna gelap. Humus sendiri merupakan hasil dari jasad organik dan akan lebih maksimal jika tercampur tanah selama tidak ditumbuhi oleh jamur.
Membuat Media Tanam di Rumah
Media untuk tanam memang sangat banyak jenisnya dan bisa ditemukan pada toko-toko tanaman dengan harga beragam. Meski begitu, kamu juga bisa membuat sarana penanaman sendiri di rumah.
Membuat media tanam tidak hanya mudah tapi juga bisa lebih menghemat karena bahannya alami dan mudah sekali kamu temukan. Kamu hanya perlu mengikuti beberapa langkah berikut saja.
Pertama adalah dengan menyiapkan tanah humus, lalu ayak hingga menjadi butiran halus dan tidak ada bagian menggumpal. Selanjutnya, campurkan tanah dengan tanah biasa, lalu aduk dan ayak kembali agar merata.
Kamu juga perlu menyiapkan arang sekam yang sudah terpotong dengan ukuran kecil. Campurkan ketiganya hingga merata, lalu masukkan dalam polybag. Media untuk tanam akan siap digunakan setelah didiamkan semalaman. Cukup mudah ?
Salah satu hal penting yang harus kamu perhatikan jika memiliki hobi berkebun adalah memahami berbagai jenis sarana untuk menanam. Media tanam juga bisa menjadi penentu tanaman tumbuh subur karena berbagai nutrisi di dalamnya.